Pedagang Hewan Kurban Kambing Mengaku Ramai Pembeli

Kudus, Radiosuarakudus.com- Kurang sepekan lagi umat muslim akan merayakan Hari Raya Idul Adha (Hari Raya Kurban) yang jatuh pada tanggal 20 Juli 2021. Seperti biasa, setiap menjelang Hari Raya Kurban banyak masyarakat yang secara berkelompok atau pribadi sudah membeli hewan kurban. Pasar hewan Gulang yang buka setiap pasaran Kliwon pun sudah dipenuhi oleh hewan kambing, sapi maupun kerbau. Dalam kondisi ditengah pandemi memang kondisi cukup berbeda. Apalagi ditambah dengan adanya PPKM darurat yang berlaku sejak tanggal 3 – 20 Juli 2021.

Salah satu pedagang sapi, Suharno (52) warga Desa Jati Kulon, Kecamatan Jati Kudus mengaku tahun ini kondisi penjualan sapinya sangat sepi sekali. Beda dengan tahun lalu, meski sama – sama masa pandemi tetapi tidak ada PPKM darurat. Tahun lalu dia mengaku mampu mengirim 24 ekor sapi ke Bogor. Dengan harga antara Rp. 45 juta – Rp. 50 juta per ekor. Tapi tahun ini dirinya tidak ada permintaan sama sekali.

“Teman saya di Bogor tidak buka lapak mas, karena adanya PPKM darurat. Disana juga ada penyekatan sehingga tidak bisa memasok sapi. Sampai saat inipun tidak ada permintaan dari teman saya itu,” kata Suharno, Selasa (13/7/2021).

Sementara itu salah satu pengepul kambing, Anto (26) warga Desa Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu, Kudus mengaku kondisi penjualan kambingnya menjelang Hari Raya Kurban cukup ramai pembeli. Dia mengaku bersyukur karena penjualan kambingnya tidak terpengaruh oleh pandemi. Tahun lalu dalam kondisi yang sama, kambingnya laku terjual antara 60 – 70 ekor. Tahun inipun sama.

“Saya dirumah memiliki 70 ekor kambing, tapi sudah milik orang semua mas. Ini saya ke pasar hewan mau beli kambing 10 ekor lagi. Per ekor saya jual antara Rp. 2,5 juta – Rp. 4,5 juta tergantung besar kecilnya kambing,” ujarnya.

Dia mengaku ada kenaikan harga kambing saat menjelang Hari Raya Kurban ini, namun tidak banyak hanya sekitar Rp. 100 – 200 ribu per ekor. Pelangganya selain dari warga Kudus juga dari luar kota seperti Jepara, Pati dan sekitarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Sunardi mengatakan pada prinsipnya pihaknya selalu memantau kesehatan hewan khususnya adalah hewan yang akan dipotong. Pemantauan itu tidak hanya untuk hewan yang akan dipotong saja, tetapi juga kepada hewan yang masih dalam pembesaran. Tidak hanya melihat hewan secara fisiknya saja tetapi juga untuk hewan yang sudah dipotong ikut dipantau pula. Bila terdapat ada cacing hati khususnya dihewan besar seperti sapi dan kerbau, maka itu harus dibuang.

“Termasuk hari ini tim dari Dinas Pertanian juga melakukan pemantauan di pasar hewan Gulang, guna melakukan pemantauan dan pengecekan kesehatan hewan yang akan dijadikan hewan kurban. Sampai hari ini tidak ada temuan hewan yang sakit atau tidak layak jual untuk kurban. Meski begitu, kami tetap pro aktif untuk memberikan pemahaman dan pengarahan baik di pasar hewan, pedagang maupun pengepul hewan ternak. Bila memang hewan ternaknya tidak sehat secara fisik, maka jangan dijual untuk hewan kurban,” kata Sunardi.

Tahun ini kata dia, ada kenaikan permintaan terhadap hewan kurban dengan kenaikan harga antara Rp. 1 juta – Rp. 1,5 juta per ekornya.(Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.