Lansia Akan Diberikan Vaksin Pfizer

Kudus, Radiosuarakudus.com- Karena terbatasnya vaksin Sinovac, maka vaksin tersebut hanya akan diberikan untuk sasaran dosis II. Stok dipusat untuk sinovac hanya tersisa 40% dan mulai minggu keempat Oktober hanya diberikan khusus dosis II, sedangkan 60% lainnya terdapat Pfizer, Astrazeneca dan Moderna. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Badai Ismoyo melalui Kasi Surveilens dan Imunisasi, Aniq Fuad, Selasa (2/11/2021).

Sehingga lanjut dia, mulai Nopember dan selanjutnya untuk dosis I sasaran akan divaksin dengan Pfizer dan Astrazeneca. Terkait KIPI yang ditimbulkan oleh vaksin Aztrazeneca dan Pfizer, Aniq menyebut bahwa KIPI di dua jenis vaksin itu tidak seberapa. Hanya saja, karena banyak masyarakat yang sudah terkena isu sehingga takut untuk divaksin Astrazeneca dan Pfizer.

“Padahal di Kudus sudah ada 100 ribu vaksin Astrazeneca yang diberikan, tetapi tidak ada yang mengalami KIPI berat, paling hanya KIPI ringan seperti demam,” ujar Aniq.

Dari keterangan Prof. Mukhlis kata dia, semakin usia lanjut maka KIPI tidak terjadi. Sehingga vaksin Astrazeneca dan Pfizer aman bagi lansia. Termasuk untuk usia 12 tahun ke atas pun tetap aman bila diberikan kedua vaksin itu.

“Makanya kita juga bingung, bila kita layani usia 12 tahun nanti malah lansia lupa. Sepekan yang lalu untuk Sinovac sebetulnya kita punya stok 70.000 dosis. Tapi kenapa tidak kita berikan ke faskes? Karena bila kita droping Sinovac maka dikhawatirkan para faskes lupa untuk memberikan vaksin Astrazenecanya,” kata Aniq.

Padahal untuk stok Astrazeneca sendiri ada yang expired hingga tanggal 29 Oktober 2021. Dari hasil pendataan yang dilakukan, vaksin Astrazeneca yang expired di RSI Sunan Kudus sebanyak 2.700 dosis. Hal itu tegas dia, bukan kesalahan dari Dinas Kesehatan Kudus tetapi kesalahan dari pusat yang droping vaksin Astrazeneca pada tanggal 16 Oktober 2021 sebanyak 41.000 dosis dan harus habis dalam waktu 13 hari.

Untuk vaksin Astrazeneca yang sudah expired kata Aniq, sesuai perintah dari Dirjen Imunisasi tetapi disimpan disuhu standar yakni 2 – 8 derajat celcius. Dan nantinya bisa dikembalikan ke pusat. Penyimpanan vaksin Sinovac dan Astrazeneca sendiri dapat disimpan di frezer dengan suhu 2 – 8 derajat celcius. Sedangkan untuk Moderna dapat disimpan disuhu minus 20 derajat celcius serta untuk Pfizer dapat disimpan disuhu minus 70 derajat celcius.

“Tapi karena kita tidak punya alat penyimpananya dan dipaksa untuk menerima vaksin Pfizer, kita tetap simpan di suhu minus 20 derajat celcius. Namun dengan catatan, kita harus habiskan vaksin Pfizer sebanyak 42 ribu dosis dalam waktu satu bulan,” ungkap Aniq.

Pihaknya sendiri Sabtu (30/10/2021) lalu juga ditelepon untuk menerima droping vaksin Pfizer kembali, tetapi pihaknya sudah angkat tangan karena tempat penyimpanan vaksin di Dinas Kesehatan Kudus  tidak memenuhi syarat dengan suhu minus 70 derajat celcius. Sementara dari data yang dimilikinya imbuh Aniq, dosis II di Kudus masih terdapat 100 ribu lebih sasaran. Baik yang menggunakan vaksin Sinovac, Astrazeneca dan Moderna.

Sementara untuk vaksin Pfizer sendiri lanjut Aniq, mulai Rabu (3/11/2021) besok sudah mulai digunakan bagi sasaran lansia dengan dosis I. Di Kudus, terdapat 71.000 lansia dan yang sudah tervaksin sebanyak 27 ribu orang. Sehingga masih terdapat 44 ribu lansia yang belum tervaksin. Dalam waktu maksimal 1 bulan maka lansia yang belum tervaksin sudah harus divaksin dengan menggunakan Pfizer baik untuk dosis I dan dosis II.

“Bila itu tercapai, maka seluruh lansia di Kudus yang sudah tervaksin mencapai 90%,” tutup Aniq. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.