Kudus, Radiosuarakudus.com- Kirab budaya haul maestro Rumah Adat Kudus Joglo Pencu Tumpang Songo, Mbah Rogo Moyo, dilaksanakan dengan meriah. Kirab budaya yang diikuti oleh masyarakat setempat menampilkan beragam kesenian dan hasil bumi.
Semangat masyarakat tersebut diacungi jempol Bupati Kudus Hartopo yang membuka kegiatan di Desa Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu, pada Kamis (11/8/2022). Meskipun panas terik, tak mengurangi semangat masyarakat untuk pawai keliling kampung.
“Meriah sekali acaranya. Luar biasa semangat masyarakat Desa Kaliwungu,” ungkapnya.
Hartopo mendukung kirab guna nguri-uri tradisi itu. Dirinya mengingatkan agar masyarakat tetap merawat dan membersihkan makan serta peninggalan Mbah Rogo Moyo. Hal itu sebagai bentuk perhatian kepada orang tua. Terlebih, jasa Mbah Rogo Moyo masih bisa dirasakan sampai sekarang.
“Kita sebagai anak cucu harus terus membersihkan dan mendoakan Mbah Rogo Moyo. Perwujudan nguri-nguri tradisi ya seperti ini,” ucapnya.
Beberapa ciri khas Desa Kaliwungu seperti joglo pencu tumpang songo, caping, dan jarik juga ditampilkan. Hartopo membahas caping petani untuk menggantikan caping kalo yang sudah susah ditemukan.
“Kalau dulu pake caping kalo, ya. Biasanya masyarakat dulu pakai caping kalo dan jarik sekarang memang caping kalo susah ditemukan,” tuturnya.
Pihaknya menyampaikan kirab juga merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Bupati berdoa agar seluruh masyarakat selalu dilimpahkan berkah dan rezeki dari Allah Ta’ala.
“Semoga seluruh masyarakat dilimpahkan rezeki oleh Allah SWT,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kaliwungu Syafi’i Noor menyampaikan kirab merupakan kegiatan tahunan desa. Kali ini, terdapat 2 ribuan masyarakat turut berpartisipasi dalam kirab. Pihaknya berterima kasih atas dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kudus .
“Terima kasih Bapak Bupati karena selalu mendukung tradisi tahunan kami,” paparnya.
Sejumlah undangan di antaranya Asisten II Sekda Kudus Djatmiko Muwardi dan Camat Kaliwungu Satria Agus Himawan. Hartopo juga sempat mendapatkan kejutan ulang tahun berupa tumpeng dari ibu-ibu TP PKK Desa Kaliwungu. (Roy Kusuma – RSK)
