Penanaman Bibit Pohon Di Lereng Muria Harus Diawasi Ketat

Kudus, Radiosuarakudus.com- Selama ini penanaman kembali dengan bibit pohon di lereng Muria sudah banyak dilakukan. Tidak hanya ratusan bibit pohon tetapi sudah ribuan bahkan puluhan ribu bibit pohon sudah ditanam disekitaran lereng Muria. Namun sayangnya, sebagian dari bibit – bibit pohon tersebut malah dicabuti kembali oleh masyarakat yang mengharapkan penghasilan dari lahan tersebut. Hal ini tentu saja menjadi keprihatinan karena lereng Muria sebagai penahan laju banjir diwilayah bawah.

Hal itu disampaikan Bupati Kudus, HM. Hartopo usai menerima Laskar Lereng Muria di ruang Pringgitan, Kamis (4/11/2021). Dikatakannya, Laskar Lereng Muria diminta untuk membentuk laskar yang tegas guna ikut mengawasi bibit – bibit pohon yang sudah dan ditanam agar tidak dicabuti oleh masyarakat setempat.

“Saya minta sama Laskar Lereng Muria untuk ikut mengawasi keberadaan bibit – bibit pohon yang sudah dan akan ditanam. Masyarakat harus diberikan sosialisasi agar tidak mencabuti bibit – bibit pohon itu. Apalagi selama ini bibit – bibit pohon yang sudah ditanam adalah tanaman keras. Dan masyarakat harus bersabar untuk bisa menikmati hasil dari tanaman keras itu,” ujar Hartopo.

Saat ini lanjut Hartopo, kondisi hutan di lereng Muria sudah mendingan dan lebih rindang dibandingkan dengan kondisi di pegunungan Patiayam dan pegunungan Kendeng. Kedua pegunungan itu yang harus mendapatkan perhatian serius.

Sementara itu ketua Laskar Lereng Muria, Agus Riawan mengatakan pihaknya sengaja untuk beraudensi dengan Bupati Hartopo terkait rencana pihaknya akan melaksanakan penanaman 1000 bibit pohon produktif. Rencana penanaman di lahan milik desa Soco kecamatan Dawe pada tanggal 25 Nopember 2021 mendatang. Untuk itu pihaknya sekaligus mengundang Bupati Kudus berkenan hadir dalam kegiatan tersebut.

“Kebetulan lahan milik desa Soco tersebut gundul dan akan kami tanami dengan bibit pohon produktif yang nantinya bisa untuk dimanfaatkan masyarakat setempat. Bibit yang akan kami tanam nanti antara lain alpokat, durian, kelengkeng, mangga dan jeruk. Selain itu, nantinya kami juga akan melakukan kegiatan serupa di Patiayam,” tutur Agus. (Roy Kusuma-RSK)       

About

You may also like...

Comments are closed.