Kudus, Radiosuarakudus.com- Bertempat di auditorium Universitas Muria Kudus (UMK), Selasa (15/11/2022) berlangsung Wisuda Sarjana S1 dan pasca sarjana S2 ke 69. Sebanyak 892 wisudawan/wisudawati mengikuti kegiatan tersebut yang juga dihadiri Bupati Kudus, HM. Hartopo.
Rektor UMK Prof.Dr. Ir Darsono, M.Si mengatakan banyak pihak yang memprakirakan bahwa tahun 2023, sebulan lagi adalah tahun yang penuh dengan tantangan resesi global. “Perang Ukraina-Rusia telah membalikkan kembali upaya perbaikan, kebertahanan dan menuju kehidupan normal kembali. Krisis ekonomi global sedang di depan mata,” kata Rektor UMK.
Setelah wisudawan lulus dari pendidikan purwarupa kampus lanjut dia, akan segera masuk pada pendidikan nyata di masyarakat yang sesungguhnya dengan segala tantangan tersebut.
Sementara itu Bupati Kudus, HM Hartopo mengucapkan selamat atas diwisudanya para wisudawan/wisudawati UMK ke 69. Dia berharap para sarjana – sarjana baru UMK ini nantinya mampu untuk menjadi seorang usahawan yang sukses. Meski ditengah ancaman resesi ekonomi global, dia meminta para lulusan UMK ini mampu menatap masa depan dengan optimis.
“Saya sebagai alumni UMK berharap adik – adik sarjana baru ini sudah harus memiliki konsep yang matang. Kemandirian adalah sangat penting sekali bagi adik – adik mahasiswa karena ini bisa membentuk karakter. Jangan selalu tergantung kepada siapapun dan apapun. Maka konsep kedepan harus dimiliki. Apakah nanti akan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau ke dunia kerja,” ungkap Hartopo.
Bila masuk dunia kerja ujar Hartopo tidak harus menjadi ASN dan karyawan perusahaan, tetapi bisa berwiraswasta. Karena Pemkab Kudus sendiri sudah banyak membuat program pelatihan bagi para usahawan baru dan tiap tahun selalu dikucurkan anggaran.
Terkait tantangan kedepan ditengah persaingan dunia kerja bagi para lulusan universitas Muria Kudus, Hartopo menegaskan bahwa out put para sarjana – sarjana baru dari UMK ini harus diihat dari SDM para dosennya. Salah satunya adalah prosentase pertemuan dalam perkuliahan juga harus ditingkatkan. Ini untuk meningkatkan kualitas lulusan dari UMK.
“Jangan sampai para alumni dari UMK kalah bersaing dengan alumni dari universitas lain. Untuk itu menjadi tanggungjawab civitas akademika UMK bagaimana untuk meningkatkan kualitas lulusan daripada kuantitas,” tegas Hartopo. (Roy Kusuma – RSK)
