Kudus, Radiosuarakudus.com- Rumah Sakit Aisyiyah Kudus siap naik kelas dari rumah sakit tipe D menjadi tipe C pada tahun ini. Sarana dan prasarana (sarpras) serta Sumber Daya Manusia (SDM) pun telah disiapkan dengan matang.
Hal itu dibenarkan oleh Direktur Rumah Sakit Aisyiyah Kudus Periode 2024-2029, dr. Indah Rosiana. Dibawah kepemimpinannya, rumah sakit di bawah naungan Aisyiyah Group itu ditargetkan naik kelas tipe C dalam waktu 100 hari.
“Kita sudah 10 tahun menjadi rumah sakit tipe D, tahun ini kita tingkatkan menjadi tipe C secepatnya. Kita punya program di 100 hari kerja mulai tanggal 1 April 2024 kemarin,” ujar Indah saat ditemui pada Selasa, (2/4/2024).
Pihaknya pun akan segera membentuk tim khusus untuk percepatan pelayanan di Rumah Sakit Asiyiyah Kudus agar lebih maksimal. Sarpras dan SDM juga telah dioptimalkan. Bahkan, rumah sakit setempat dinilai sudah layak menjadi tipe C.
“Rumah Sakit Aisyiyah itu tipe D gemuk mengarah ke C. Makanya kita segera naikkan. Kita sudah punya jumlah TT (tempat tidur) yang mencukupi untuk persyaratan tipe C, begitupun dengan dokter spesialisnya,” tambahnya.
Saat ini, lanjut Indah, ada sebanyak 155 kapasitas tempat tidur yang telah dimiliki oleh Rumah Sakit Asyiyah Kudus. Sementara untuk menjadi tipe C, dibutuhkan sekiranya 100-199 tempat tidur. Sedangkan dokter spesialis sudah ada 49 dokter.
“Kalau tipe D itu cukup 50 TT, dan kita sudah punya 155 TT. Dokter spesialis juga sangat mencukupi,” tandasnya.
Upaya menaikkan kelas tipe rumah sakit juga dilakukan sebab alasan regulasi. Dimana, Rumah Asyiyah Kudus yang sudah mumpuni dalam sarpras dan keahlian dokter, tidak bisa melakukan tindakan medis lantaran terbentur regulasi.
“Jadi ada yang mengatur bahwa tindakan medis tertentu tidak bisa dilakukan di rumah sakit tipe D, padahal kita sarpras sudah mampu dan dokter juga mumpuni. Jadi untuk memberdayakan itu juga,” tambahnya.
Pihaknya pun berharap, dengan peningkatan tipe rumah sakit menjadi Kelas C ini bisa memberikan pelayanan yang terbaik dan lebih meluas bagi masyarakat Kudus dan sekitarnya. Sehingga, pasien bisa tertangani dengan optimal.
“Tentunya dengan ditunjang dokter spesialis. Kita juga ada tambahan dokter spesialis, yakni spesialis bedah, spesialis mata dan spesialis rehabilitasi medis. Selain itu juga ada terapis okupasi dan terapis wicara,” tukasnya. (Roy Kusuma – RSK)
