Sejumlah Wilayah Di Kudus Terendam Banjir Dan Satu Warung Tertimpa Longsoran

Kudus, Radiosuarakudus.com- Hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari ini di Kudus membuat sejumlah wilayah tergenang banjir. Bahkan ada satu wilayah yang terdampak tanah longsor. Kepala BPBD kabupaten Kudus, Budi Waluyo, Selasa 2 Pebruari 2021 mengatakan wilayah yang terdampak banjir adalah di kecamatan Jati. Di kecamatan Jati kata dia, ada dua desa yang terdampak banjir yakni Desa Jati Wetan dan Desa Jati Kulon. Untuk di Desa Jati Wetan air masuk kedalam pemukiman warga dengan  kedalaman genangan antara 5 cm – 95 cm. Khususnya adalah rumah warga yang posisi rendah membuat genangan yang masuk agak lebih tinggi. Masih kata Budi, ada tiga dukuh yang terdampak langsung akibat banjir di desa tersebut. Yakni Dukuh Barisan, di Rt. 01 Rw. III terdapat 35 rumah yang tergenang dan terdiri dari 42 KK (126 jiwa).  Dengan kadalaman air antara 20 cm – 70 cm.

Kemudian di Dukuh Tanggulangin, tepatnya di Rt. 05  Rw.III terdapat  87 rumah yang tergenang dan terdiri dari 93 KK (279 jiwa). Dengan kedalaman air antara 15 cm – 95 cm. Lalu untuk di Rt. 04 Rw.III terdapat 85 rumah yang terdampak dengan 97 KK (291 jiwa). Dengan kedalaman air antara 10 cm – 90 cm. Sedangkan di Rt. 03 Rw III terdapat 20 rumah terdampak dengan 30 KK ( 77 jiwa) dan kedalaman air antara 15 cm – 65 cm.

Sementara untuk di Dukuh Gendok, terdapat di  Rt. 06 Rw. III dengan jumlah rumah terdampak 31 rumah dan 39 KK (117 jiwa). Sedang kedalaman genangan antara 15 cm – 90 cm. Lalu di Rt. 02 Rw. III  terdapat  27 rumah yang tergenang dengan 38 KK  (114 jiwa).  Dengan kedalaman antara 15 cm – 90 cm. Kondisi ini banjir ditiga dukuh itu dipicu oleh air sungai Kencing yang tidak bisa masuk kesungai wulan. Serta ketinggian air sungai Wulan yang meningkat dengan tingginya debit waduk Kelambu.

Selain itu kata Budi Waluyo, masih diwilayah kecamatan Jati tepatnya di Desa Jati Kulon akibat meningkatnya debit sungai Gelis membuat  air melimpas ke pemukiman warga dengan ketinggian air ± 15 cm dari jalan desa. Bahkan ketinggian tanggul menurun sekitar ± 10 cm. Warga dan aparat terkait melakukan kerja bakti peninggian tanggul selatan serta dilakukan pemasangan terpal diarea perembesan air disekitar tanggul tersebut.

Sementara itu, banjir juga menggenangi menggenangi wilayah Kecamatan Kaliwungu akibat  limpasan air sungai Wulan spillway.  Ada tiga desa yang terdampak yakni Desa Setrokalangan, Desa Banget serta Desa Blimbing Kidul. Untuk Desa Setrokalangan banjir terjadi di Dukuh Setro, Dukuh Kalangan serta Dukuh Karangturi. Terdapat 2. 563 warga yang terdampak karena rumah mereka tergenang air dengan ketinggian antara 1 cm – 60 cm.

Sedangkan untuk Desa Banget tedapat 287 KK ( 1.072 Jiwa) yang terdampak. Di Desa Banget ini warga yang terdampak banjir berada di Rw. 1 hingga Rw. 4. Kemudian untuk Desa Blimbing Kidul, yang terdampak sebanyak 324 KK (1.431 jiwa). Mereka berasal dari dua Rw yakni Rw. I dan Rw. III.  Dari semua warga yang terdampak banjir itu kata dia, belum ada yang mengungsi.

Sementara Senin sore kemarin lanjut Budi, juga terjadi tanah longsor yang membuat  satu warung  yang berada didepan kantor Balai Desa Rahtawu Kecamatan Gebog tertimbun material longsoran. Dalam kejadian itu kata dia, tidak korban jiwa maupun luka. Hanya kerugian material mencapai Rp. 10 juta. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.