Kudus, Radiosuarakudus.com- Selama pandemi yang sudah berjalan setahun setengah ini, hampir semua sektor mengalami dampak yang luar biasa, tidak terkecuali bagi para pelaku seni. Mereka sudah jarang bahkan hampir tidak pernah mendapatkan order pertunjukan selama pandemi. Bisa dikatakan kondisi sekarang ini membuat mereka tengah sekarat. Meski begitu, walau disejumlah daerah para pelaku seni ada yang menggelar aksi dengan cara membakar atribut seni mereka, namun berbeda dengan apa yang ditunjukan oleh Komunitas Sukar Waras Kudus.
Empat orang pelaku seni dari Komunitas Sukar Waras melakukan aksi dengan menggelar upacara bendera serta menyanyikan lagu – lagu nasional di perempatan karetan turut Kelurahan Mlati kidul Kecamatan Kota. Ditengah terik matahari, dengan berpakaian tokoh – tokoh wayang seperti Semar, Gareng, Bagong dan Cakil, sembari membawa bendera merah putih dan bendara putih mereka nampak bersemangat. Aksi ini menjadi perhatian pemakai jalan yang melintas atau berhenti ketika lampu merah menyala. Selama 30 menit mereka melakukan aksi itu.
“Kami ini pelaku seni dari Komunitas Sukar Waras yang terdiri dari perwakilan seniman orkes melayu, campursari, ketoprak serta anak band. Kami disini sebagai bentuk apresiasi bagi pelaku seni di Kudus. Meski sudah hampir dua tahun pandemi dan tidak ada solusi bagi pelaku seni. Namun kami ingin tunjukkan bahwa pelaku seni di Kudus sebagai satu kesatuan dan tetap semangat walau diterpa pandemi seperti ini. Dengan adanya aksi ini kami mohon perhatian dari Bapak Bupati agar kami diberi ruang walau dengan protokol kesehatan,” kata Aris yang akrab dipanggil Mas Bro, Minggu (8/8/2021) siang.
Ditegaskan oleh Aris, kegiatan ini bukan bentuk aksi protes tetapi sebagai rasa syukur para pelaku seni di Kudus yang masih diberikan kesehatan dan umur panjang. Selain itu aksi ini juga diharapkan mendapat perhatian masyarakat luas bahwa seni di Kudus masih ada dan tidak mati. Dengan kata lain eksistensi seniman Kudus masih tetap solid. (Roy Kusuma – RSK)
