Kudus, Radiosuarakudus.com- Wajah lesu tergambar dari raut wajahnya yang terdiam, sembari duduk sambil menghisap rokok yang tiada henti mengeluarkan asapnya. Sesekali menggaruk – garuk kepalanya yang tidak gatal. Zaenal nama lelaki berusia 35 tahun itu, adalah pemilik warung makan di Desa Rendeng Kecamatan Kota. Dia mengeluh susahnya mencari gas elpiji 3 kg. Dengan nada bingung dia menanyakan tempat menjual elpiji 3 kg yang masih tersedia kepada pemilik warung disebelahnya.
Beberapa kali dia melampiasan kekesalannya dengan gerutuan sambil sesekali mengisap batang rokoknya. Kepada Reporter Radio Suara Kudus, Rabu 13 September 2017, Zaenal mengaku sudah sepekan ini susah mencari elpiji 3 kg. Dikatakannya, selama ini dia disetori oleh pengecer, dengan harga Rp. 20.000 per tabung.
Masih kata Zaenal, dia tidak mempermasalahkan harga, yang terpenting ada barang sehingga dapat digunakan untuk memasak. Sudah beberapa kali dia datang ke warung untuk beli elpiji 3 kg, namun semua kosong. Bahkan dia bermaksud membeli dipangkalan, namun ditolak oleh pemilik pangkalan dengan alasan dia tidak pelangganya.
Alasan lain dari pemilik pangkalan lanjut Zaenal, barang itu sudah disiapkan untuk para langganannya. Dengan bersungut – sungut Zaenal mengaku kesal dengan kondisi ini.
Padahal kata dia, dalam sehari dia butuh satu tabung elpiji 3 kg untuk masak diwarungnya. Sekarang ini saja, diwarungnya tersedia hanya 1 tabung saja. Bila masih belum mendapatkan tabung gas, maka kemungkinan dia tidak akan jualan sambul menunggu pasokan gas dari pengecer langgananya. (Roy Kusuma – RSK)
