Desa Wonosoco Rintisan Desa Wisata Langganan Banjir Bandang

DESA WISATA WONOSOCO

 

Kudus, Radiosuarakudus.com- Kondisi desa Wonosoco kecamatan Undaan yang berada dilereng pegunungan Kendeng memberikan pesona sendiri. Bahkan desa tersebut menjadi salah satu desa rintisan desa wisata di kabupaten Kudus. Disekitar Sendang Dewot pun sudah dibangun gedung kesenian dan banyak masyarakat yang memanfaatkan suasana disekitar sendang yang menjadi ikon desa itu.

Namun ironisnya, sejak tahun 2011 desa tersebut menjadi langganan banjir bandang. Banjir bandang itu juga pernah merusak pagar gedung kesenian dan pagar di sendang Dewot.

Selain itu, ada beberapa rumah warga yang roboh dan rusak karena terjangan banjir bandang tersebut. Bahkan pada tahun 2016 lalu, banjir bandang sempat tiga kali menerjang desa itu.

Menurut ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Desa Wonosoco, Gunodo, Sabtu 21 Januari 2017, hutan yang ada diatas pegunungan Kendeng yang merupakan wilayah Kudus sudah beralih fungsi. Sejak masa reformasi pada tahun 1998 silam, masyarakat menjarah hutan Jati milik Perhutani yang tumbuh diatas pegunungan Kendeng itu.

Sehingga menjadi gundul, bahkan kini malah oleh warga ditanami tanaman jagung yang cakupannya sangat luas sekali. Para penggarap tanaman jagung itu dari warga desa turut kabupaten Pati bahkan juga dari Grobogan.

Ditambahkan oleh Gunodo, perlu keseriusan dari instansi terkait agar dilakukan pelarangan penanaman jagung diatas pegunungan Kendeng. Seluruh lahan jagung itu harus difungsikan untuk penanaman tanaman keras seperti tanaman buah – buahan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, namun mampu menjadi pengendali banjir.

Sementara itu, salah satu warga sekitar, Mustrikah (36 tahun) mengaku, dirinya dan warga lainnya pasti was – was bila mendung tebal menggantung di pegunungan Kendeng. Biasanya kata dia, warga akan saling memberitahu bila mendung tebal dipegunungan Kendeng.

Tentunya, rasa was – was itu wajar, mengingat setiap kali terjadi banjir bandang selalu diiringi arus yang deras dan cepat. Bahkan mampu merusak rumah warga bila terjadi banjir bandang besar seperti pada tahun 2016 lalu.

Apalagi lanjut Mustrikah, banjir bandang kali ini membawa korban setelah sebelumnya tidak pernah membawa korban jiwa. Tentunya hal ini membuat dirinya merasa lebih was – was. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.