Pertengahan Januari PKL Kaligelis Direlokasi Ke Pasar Burung

Kudus, Radiosuarakudus.com- Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, segera merelokasi ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berjualan barang bekas di tepi Sungai Gelis turut Kecamatan Kota karena mengganggu pengguna jalan maupun pemukiman setempat. Pihaknya menargetkan pertengahan bulan Januari 2018, para pedagang barang bekas yang menempati bantaran Sungai Gelis tersebut akan direlokasi ke kompleks Pasar Burung Jati.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang PKL Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Sofyan Dhuhri, Jumat 12 januari 2018.  Rencana relokasi lapak PKL yang berada di Kelurahan Demangan dan Desa Langgardalem, Kecamatan Kota tersebut, kata dia, sudah ada kesepakatan bersama, termasuk pengundian tempat berjualan juga sudah dilakukan beberapa waktu lalu.

Untuk perbaikan lantai yang nantinya digunakan berjualan para pedagang dari Sungai Gelis menghabiskan anggaran Rp. 89,4 juta pada tahun anggaran 2017. Sementara pembuatan kios untuk para pedagang, kata dia, dilakukan secara swadaya dari pedagang.

Mereka lanjut Sofyan,  iuran dan kemudian pengerjaannya diserahkan kepada pihak ketiga dengan model yang sama agar terlihat serasi. Dinas Perdagangan, kata dia, memang menginginkan ada keseragaman bentuk dan ukuran kios yang akan mereka tempati, sehingga mereka akhirnya sepakat membuat kios dengan biaya sendiri yang pengerjaannya diserahkan kepada pihak ketiga. Ukuran kios yang disediakan,  adalah 2×1,85 meter.

Ia berharap, dengan bentuk kios yang seragam bisa menjadi daya tarik pengunjung, mengingat lokasinya juga satu kompleks dengan Pasar Burung.

Eko Yulianto, salah seorang pedagang suku cadang kendaraan bekas di tepi Sungai Gelis mengakui, sesuai kesepakatan bersama bersedia direlokasi. Awalnya, kata dia, keberatan direlokasi, karena sudah lama berjualan di tepi Sungai Gelis yang lokasinya dekat dengan pusat Kota Kudus.

Alasan lainnya, di tempat baru harus memulai dari awal, termasuk pembeli dimungkinkan belum semuanya mengetahui lokasi yang baru. Diperkirakan kata Eko, omzet penjualan akan turun drastis selama beberapa bulan karena masih masa transisi. Ia berharap, dalam waktu yang tidak terlalu lama tempat yang baru tersebut ramai pengunjung.

Sedangkan pedagang lainnya, Iin mengatakan, mengakui, hal yang sama. Iin yang berdagang onderdil kendaraan bekas ini awalnya keberatan direlokasi karena pertimbangan sepinya pengunjung di tempat yang baru serta lokasinya yang jauh dari pusat kota. Namun karena ini adalah aturan, maka dirinya tidak bisa menolak. (Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.