27 Orang Diduga Keracunan Nasi Kotak Khajatan

Kudus, Radiosuarakudus.com- Keracunan massal kembali terjadi di Kudus, setelah sebelumnya beberapa kasus keracunan juga menimpa anak sekola. Namun kali ini, kasus keracunan massal terjadi diduga dari nasi kotak khajatan memperingati 40 hari wafatnya salah satu warga di Desa Dersalam kecamatan Bae.  Dugaan keracunan massal  ini berawal dari Sumiati warga Desa Dersalam Rt. 03 Rw. 5 yang pada hari Minggu, 18 Maret 2018 jam 17.00 wib menggelar acara khajatan memperingati 40 hari wafatnya almarhum Subagio.

Dari keterangan Kapolsek Bae, AKP Sardi, Rabu 21 Maret 2018, usai acara khajatan pada pukul 17.45 dibagikan nasi kotak yang berisi nasi, ayam kecap, telur kecap, oseng tempe dan mie serta jajanan ada apem, pisang dan stik. Pada hari Senin dinihari 19 Maret 2018 sekitar jam 00.15 Kambali (55 tahun), Ngatipah (53 tahun) dan Didik (40 tahun) ketiganya warga Rt. 03 Rw. 5 mengalami pusing, mual dan diare. Mereka kata AKP Sardi, langsung dilarikan ke RSUD Kudus untuk mendapatkan perawatan.

Sementara lanjut AKP Sardi, Selasa 20 Maret 2018 sekitar pukul 20.00 warga Rt. 03 Rw. 05 yang mendatangi khajatan mengalami kejadian serupa, yakni pusing, mual dan diare. Mereka akhrinya dibawa ke RSUD Kudus. Tdak hanya warga sekitar saja yang mengalami kejadian serupa, namun saudara yang punja hajat pun ikut merasakan sehingga ikut dilarikan ke RSUD Kudus.

Sementara itu, Kabid Pelayanan RSUD dr. Loekmonohadi, Aris Jukisno mengatakan, mereka yang datang ke rumah sakit umum sebanyak 27 orang, 16 orang diantaranya harus menjalani rawat inap dan 11 lainnya rawat jalan. Selain itu, juga terdapat 5 anak yang ikut dirawat inap. Sedangkan 1 korban lainnya yakni perempuan berusia 27 tahun dirawat di ICU karena mengalami syok. Secara umum kata Jukisno, kondisi para korban sudah mulai membaik. Bila memang kesehatan para korban memungkinkan, maka mereka yang rawat inap dapat rawat jalan.

Untuk veses  maupun muntahan korban sudah diambil dan dibawa ke Dinas Kesehatan Kudus, namun apakah sudah dilakukan pemerikasaan apa belum, Jukisno mengaku belum tahu. Sedangkan untuk biaya perawatan lanjut Jukisno, seluruh korban dibebaskan dari biaya perawatan di rumh sakit. Terpisah, Kabid Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan  (P2PL) pada Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, dr. Hikari Widodo mengaku heran dengan adanya kasus dugaan keracunan dari nasi kotak khajatan ini.  Karena kondisi korban tidak bersamaan bereaksi ketika usai makan nasi kotak itu.

            Bahkan kondisi tubuh yang dirasakan oleh korban yakni pusing, mual dan diare baru dirasakan secara bersamaan pada hari Selasa malam sekitar pukul 20.00. Dikatakannya, sampel nasi kotak yang dari keterangan polisi berupa tempe dan mie sudah diserahkan ke puskesmas Dersalam yang selanjutnya akan dibawa ke laboratorium BLK milik Balai Besar POM Semarang untuk dilakukan penelitian. Dibutuhkan waktu antara 2 minggu hingga 1 bulan untuk diketahui hasilnya. (Roy Kusuma – RSK)       

About

You may also like...

Comments are closed.