Anak Durhaka Akhirnya Mengaku Membunuh Ibu Kandungnya

Kudus, Radiosuarakudus.com-  Anang Budi Wicaksono (30)  benar – benar keterlaluan dan menjadi contoh anak durhaka kepada orang tuanya. Pasalnya sang ibu kandung yakni Umi Kalsum (54) warga Dukuh Karang Desa Jekulo Kecamatan Jekulo harus meregang nyawa dan ditemukan meninggal dikamarnya karena dibunuh oleh anak kandungnya sendiri. Selama ini tersangka tinggal berdua bersama ibunya tersebut.

Dalam gelar kasus di lobby Mapolres Kudus, tersangka Anang Budi Wicaksono dihadirkan dengan sejumlah barang bukti saat pelaku membunuh ibu kandungnya. Gelar kasus ini dipimpin langsung oleh Kapolres Kudus AKBP Wiraga Dimas Tama, Rabu (28/12/2022).

Menurut keterangan Kapolres, tersangka Anang pada Minggu (25/12/2022) malam sekitar pukul 19.00 Wib pulang ke rumah. Kemudian tersangka minta makan kepada korban yang saat itu sedang beristirahat dikamar, namun dijawab korban tidak ada makanan. Lalu terjadilah cekcok antara tersangka dan korban. Selama ini nampaknya antara korban dan tersangka sering cekcok.

“Tersangka nampaknya tersinggung dengan ucapan korban yang kemudian mencekik korban serta membenturkan kepala korban ke lantai. Tersangka lalu memeriksa nadi tangan korban dan mengetahui korban masih hidup lalu menyayat tangan kiri korban dengan alibi korban bunuh diri,” terang kapolres.

Lalu tersangka mencoba melarikan diri dengan menggunakan motor Honda Beat, namun mengalami kecelakaan lalulintas di depan Mapolsek Kota. Tersangka kemudian diamankan petugas Polsek Kota sampai akhirnya tersangka diserahkan ke Satreskrim Polres Kudus untuk dilakukan penyidikan.

Korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal oleh tetangganya yang juga ibu – ibu ketika akan mengantarkan nasi sayur kepada korban.

“Tersangka kami jerat dengan pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara serta pasal 44 ayat 3 UU No 23 tahun 2004 tentang kekerasan dalam rumah tangga. Ancaman hukumannya juga 15 tahun,” ujar kapolres.

Dari hasil autopsi lanjut Kapolres, korban meninggal karena tulang tenggorokan yang patah dan kehabisan oksigen karena dicekik tersangka. Bukan karena sayatan. Dan benjolan dikepala korban, karena kepala korban dibenturkan ke lantai oleh tersangka. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.