Antisipasi Musim Hujan, Kudus Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana

Kudus, Radiosuarakudus.com-   Saat ini sudah mulai masuk musim penghujan. Dan sejumlah wilayah di Kudus juga beberapa kali terjadi hujan ringan. Kudus merupakan salah satu kabupaten/kota di Jawa Tengah yang wilayahnya merupakan rawan bencana. Yakni banjir dan tanah longsor. Untuk mengukur persiapan terkait kebencanaan memasuki musim penghujan ini, maka digelar Apel Kesiapsiagaan Kebencanaan. Kegiatan tersebut digelar di alun – alun Simpang Tujuh, yang dihadiri oleh Bupati Kudus HM. Hartopo serta Dandim 0722 Letkol Kav Indarto serta Kapolres AKBP Aditya Surya Dharma.

Menurut Bupati Kudus, HM Hartopo bahwa terdapat 6 wilayah yang merupakan rawan bencana banjir serta dua wilayah rawan longsor. Enam wilayah yang rawan banjir adalah Kecamatan Undaan, Jekulo, Mejobo, Kaliwungu, Jati serta Bae. Sedangkan dua wilayah lainnya, yakni Kecamatan Gebog dan Dawe merupakan wilayah rawan longsor.

“Untuk kontinjensinya sudah kita rencanakan dari kemarin, dan tahun lalu bisa menjadi evaluasi seperti bocornya tanggul yang membuat jebolnya tanggul di Dukuh Goleng Desa Pasuruhan Lor tidak terjadi lagi diwilayah lain. Dan yang tidak kalah pentingnya lagi adalah sampah dan ranting pohon bambu juga harus diperhatikan di sepanjang sungai. Karena bila hujan dengan intensitas tinggi, maka air dapat meluap dan menyebabkan banjir,” kata Hartopo, Jum’at (29/10/2021).

Pihaknya meminta kepada BPBD Kudus dan PUPR agar melakukan pembersihan sampah di sepanjang sungai serta melakukan pengecekan terhadap tanggul yang kritis. Sehingga bila hujan turun dengan intensitas tinggi tidak terjadi tanggul jebol atau luapan air ke pemukiman warga.

Selain itu, Hartopo juga meminta kepada pemangku wilayah agar melakukan pendekatan kepada warga yang berada diwilayah rawan longsor. Supaya ketika hujan dengan intensitas tinggi diwilayah lereng Muria, agar mereka mau dievakuasi. Karena selama ini mereka susah dievakuasi dan menganggap longsor adalah kejadian yang biasa buat mereka.

Sementara Kepala harian BPBD Kudus, Budi Waluyo menambahkan pihaknya sudah melakukan pembersihan sampah dan ranting pohon bambu di sejumlah sungai besar di Kudus. Biasanya, luapan sungai – sungai seperti kali Gelis, kali Dawe, kali Piji serta kali Wulan menjadi penyebab banjir.

“Kami juga sudah mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak membuang ranting pohon bambu k sungai. Karena hal itu menjadi penyebab luapan air bila terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi. Apalagi diramalkan oleh BMKG tahun depan intensitas hujan akan tinggi. Ini yang perlu kita waspadai,” ujar Budi.

Untuk itu, pihaknya juga sudah membentuk beberapa desa tanggap bencana baik di desa yang rawan longsor, rawan banjir serta rawan gempa. Harapannya, masyarakat desa setempat sudah tahu apa yang harus dilakukan bila terjadi bencana di desa tersebut. Terkait antisipasi bencana lanjut Budi, pihaknya juga sudah menyiapkan alat dan perlengkapan pendukung serta relawan – relawan yang siap diterjunkan diwilayah bencana. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.