Delapan Sekolah Mendapatkan Sertifikat PJAS Dari BPOM

Kudus, Radiosuarakudus.com-  Sebanyak delapan sekolah di Kabupaten Kudus menerima sertifikat terkait Intervensi Keamanan dan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sertifikat ini diberikan kepada sekolah yang dinilai memiliki PJAS yang aman bagi para siswanya.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus Harjuna Widada melalui Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Anggun Nugraha menyebutkan, delapan sekolah itu meliputi SDIT Al Islam, MI Muhammadiyah Al Tanbih, MI NU Imanuddin, SMP 1 Jati, SMP 1 Bae, SMP NU Al Ma’ruf, MTs Negeri 1 Kudus, serta SMA Negeri 1 Kudus.

Dijelaskan, kedelapan sekolah tersebut telah mendapatkan Sertifikat Sekolah dengan PJAS Aman tahun 2022 dan Pengawalan Sekolah Intervensi tahun 2020-2021 oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Hotel Grasia Semarang hari ini, Selasa (6/12/2022) kemarin.

Anggun mengungkapkan, sebelumnya, sekolah itu mendapatkan pelatihan langsung dari BPOM beberapa waktu lalu. Setelah itu, ada sosialisasi terkait pendaftaran sekolah dengan PJAS dari BPOM yang dilakukan sendiri oleh masing-masing sekolah.

“Kami dari pihak dinas hanya mendukung di bagian administrasi yang mungkin dibutuhkan oleh sekolah untuk kelengkapan data,” katanya, Rabu (7/12/2022).

Kepala SMP 1 Bae Akhsanulkhaq yang menghadiri penyerahan Sertifikat Sekolah dengan PJAS Aman di Semarang hari ini, mengaku senang dan bangga. Prestasi ini akan menjadi motivasi sekolahnya agar terus meningkatkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi siswa.

“Prestasi ini akan menjadi semangat bagi kami untuk menciptakan kantin sekolah yang baik sesuai dengan pengelolaan yang diarahkan oleh BPOM,” ujarnya.

Dirinya menceritakan, awal mula keikutsertaan SMP 1 Bae dalam program PJAS ini sekitar pada bulan Mei 2022 lalu. Saat itu, pihaknya mendapatkan surat dari BPOM untuk melengkapi formulir pendaftaran Intervensi PJAS dari BPOM.

Lalu, sekitar Agustus 2022, dilakukan visitasi dan penyempurnaan kelengkapan data. Pihak BPOM mendatangi langsung SMP 1 Bae untuk mengecek sampel jajanan yang diperjual-belikan di kantin sekolah.

“Alhamdulillah, sekitar dua hari yang lalu kita mendapatkan undangan penyerahan sertifikat lewat chat whatsapp,” terangnya.

Akhsan menyampaikan bahwa selama ini keberadaan kantin sekolah terus dipantau olehnya. Hal ini dilakukan agar jajanan yang dikonsumsi oleh para siswa aman dan tidak mengandung bahan yang berbahaya.

“Kami mengawasi juga makanan yang dijajakan di kantin sekolah. Jangan sampai ada kandungan yang tidak aman,” tuturnya.

Intervensi sendiri telah dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan yaitu advokasi lintas sektor, pemetaan kantin sekolah, sosialisasi dan Bimbingan Teknis Keamanan Pangan, Pemberian Paket Edukasi/Produk Informasi Keamanan Pangan, Monitorinf Pemberdayaan Kader Keamanan Pangan Sekolah, dan Sertifikat Sekolah dengan PJAS Aman. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.