Dengan Berlinang Airmata Suprihadi Dan Istri Menerima Ijazah Putrinya

Kudus, Radiosuarakudus.com- Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) kembali mewisuda mahasiswa yang telah purna studi, Kamis (7/9/2023).  Berlangsung di Gedung Crystal Building sebanyak 931 mengikuti acara wisuda dengan khidmat. Jumah tersebut terdiri dari prodi kesehatan, S1 Farmasi, S1 Keperawatan, Profesi Ners, D3 Keperawatan, S1 Kebidanan, dan D3 Kebidanan.

Selain itu tahun ini UMKU pertama kalinya meluluskan prodi nonkesehatan, yakni S1 Ekonomi Syaria’ah, S1 Akuntansi, S1 Hukum, S1 Sistem Informasi, S1 Ilmu Komputer, S1 PGSD,  dan S1 Matematika.

Rektor UMKU Dr. Ns. Rusnoto, SKM, M.Kes (Epid) dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada wisudawan yang telah menyandang gelar diploma, profesi, dan sarjana.

“Selamat dan Sukses untuk saudara semua, sebagai hamba Allah, sepatutnya saudara bersyukur, karena tidak mudah mencapai kelulusan ini.  Tidak banyak kawan-kawan saudara yang berkesempatan menjadi sarjana, profesi maupun diploma seperti saudara” katanya.

Wisudawan periode ke-27 ini juga terpilih sebanyak 22 wisudawan UMKU yang langsung diterima kerja di 14 Rumah Sakit melalui jalur tes seleksi. Sementara itu ada keharuan yang menyeruak dihati para wisudawan – wisudawati serta orang tua yang hadir. Ketika ada wisudawati yang telah wafat sebelum resmi diwisuda.

Mahasiswa yang meninggal dunia tersebut bernama Diyah Putri Rahayu Utami, yang merupakan wisudawan dari Prodi Keperawatan. Putri, sapaan akrab menyandang gelar Sarjana sekaligus menutup usianya di usia ke 22 tahun. Prosesi penyerahan ijazah diwarnai dengan tangis haru dari sang ayah, Suprihadi, dan istrinya Siti Rukhayah, yang mewakili mendiang anaknya dalam prosesi wisuda tersebut.

Suprihadi menceritakan, Putri meninggal dunia pada 8 Februari 2023 lalu karena sakit Guillain Barre Syndrom (GBS) atau autoimun. Sebelumnya, Putri sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.

“Sekitar tanggal 15 Januari 2023, (Putri) pergi ke Surabaya untuk mengurus persyaratan nikah di kantor karena tunangannya Polri. Setiba di Surabaya itu tiba-tiba lumpuh padahal sebelumnya biasa saja,” terang Suprihadi.

Dalam semalam, lanjut Suprihadi, Putri langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara. Semalam diperiksa, Putri didiagnosa menderita penyakit GSM. Putri dirawat secara intensif selama 22 hari hingga akhirnya meninggal dunia.

“Tanggal 8 februaru 2023, Putri meninggal dunia sekitar jam 7.50 WIB. Dan hari ini, saya mewakili anak saya untuk menerima ijazah dan wisuda setelah menyelesaikan tugas akhirnya,” ucap Purnawiran Polri tersebut.

Siti Rukhayah, yang merupakan ibu mendiang Putri, tak kuasa membendung air matanya saat menceritakan bagaimana anak terakhirnya tersebut semasa masih hidup. Putri yang merupakan anak yang disiplin dan energik.

“Putri ini anak bungsu kami dari tiga bersaudara. Dia anak yang sangat peduli dengan orang lain, dan sangat ingin mewujudkan harapan ayahnya menjadi polwan, meskipun belum bisa berhasil,” tutup Siti Rukhayah dengan berlinang air mata ingat putrinya tercintanya itu. (Roy Kusuma – RSK)

 

About

You may also like...

Comments are closed.