Direktur Goldy Mixalmina Kudus Berikan Klarifikasi Terkait Batalnya Ratusan Jamaah Umroh

Kudus, Radiosuarakudus.com-  Direktur sekaligus CEO Goldy Mixalmina, Zyuhal Laila Nova yang sebelumnya diduga menipu serta kabur membawa uang jemaah umroh akhirnya muncul dan memberikan klarifikasinya.

Kuasa Hukum Goldy Mixalmina, Yusuf Istanto menyampaikan permintaan maafnya kepada segenap jamaah dari Goldy Mixalmina sebab sampai saat ini mereka belum bisa berangkat umroh.

Yusuf menegaskan bahwa kliennya, Zyuhal atau akrab disapa Haji Lyla, selama ini tidak pernah melarikan diri atau membawa kabur uang calon jemaah umroh. Kepergian Lyla beberapa hari terakhir adalah untuk mengurus segala keperluan jemaah, mulai dari tiket, hotel, dan lainnya.

Yusuf menjelaskan, biro atau pihak yang selama 5 tahun berkerja sama dengan Goldy Mixalmina dalam pengadaan tiket pesawat untuk perjalanan umroh, tiba-tiba tidak bisa dihubungi. Apesnya, Lyla telah membayar lunas uang tiket pesawat tersebut, namun dari biro yang berkantor di Singapura itu hanya membayar DP saja ke maskapai.

Sebab dari pihak biro bernama Sun Travel itu tidak membayar lunas ke maskapai, Kode Penerbangan (PNR) yang telah dipesan Lyla tidak bisa diproses.

“Tidak ada yang menggelapkan uang dari jemaah, yang ada Lyla kena musibah, dalam arti uang masuk ke ticketing tidak berjalan sesuai rencana. 300 tiket yang sudah dibeli dan dibayar ke rekanan yang biasa mengurus tiket tersebut baru membayar DP-nya,” kata Yusuf dalam konferensi pers yang berlangsung di salah satu cafe di Kudus pada Senin, (26/2/2024).

“Sehingga kode penerbangan yang sudah kita dapatkan tidak bisa dilaksanakan karena ternyata hangus disebabkan rekanan tidak melunasi ke maskapai,” jelas Yusuf melanjutkan.

Sebab adanya peristiwa tersebut, pihak Lyla dikatakan Yusuf mencoba mencari penjelasan dari rekanan tiket itu. Lyla datang ke indekos pemilik yang informasinya ada di Batam, lalu karena tidak ada kejelasan, ia pergi ke Singapura datang ke kantor rekanan tersebut.

Sebab masih tidak ada titik temu, Zyuhal mencoba melakukan penjadwalan ulang atau meminta pengembalian uang dari pihak hotel yang ada di Arab Saudi. Sebab, diketahui Lyla sudah membayar lunas biaya hotel bagi para calon jemaah selama menjalankan ibadah umroh.

“Klien kami mencoba untuk reschedule (penjadwalan ulang) atau refund (pengembalian uang). Kalaupun kemungkinan terburuk hal itu tidak terjadi, insyaallah Lyla dan keluarga siap bertanggungjawab,” jelas Yusuf.

Semua yang disampaikan Yusuf pun ditegaskan oleh Zyuhal langsung. Kepada awak media, Lyla terus berusaha mencari jalan keluar atas masalah yang sedang dihadapinya.

Saat manasik umroh terakhir kali bersama jemaah, Lyla sedang mengusahakan untuk memperbaharui tiket ke tanggal 20, 22, 24, dan 26 Februari 2024. Namun ternyata kode penerbangan tidak ada dan pihak maskapai tidak menerima pembayaran penuh.

“Kalau dibilang saya melarikan diri itu tidak. Usaha saya sudah 11 tahun tidak sekali dua kali saya memberangkatkan jemaah, sudah beberapa ratus kali memberangkatkan. Keluarga saya masih di sini, insyaallah saya tidak melarikan diri,” jelas Lyla.

Total, Lyla menjelaskan, ada 315 penerbangan ke Arab Saudi yang telah dibayarkan lunas olehnya. Jumlah tersebut memang lebih banyak dari 194 total calon jemaah dari Goldy Mixalmina yang akan diberangkatkan. Sebab, Lyla mengaku, dirinya juga menjadi broker tiket pesawat.

Menurut Lyla, ketika semua usahanya tersebut tidak membuahkan hasil, total kerugiannya mencapai sekitar 8 miliar rupiah. Pihaknya pun siap bertanggungjawab kepada setiap calon jemaah yang sudah membayar lunas biaya untuk umroh di Goldy Mixalmina.

Setidaknya, menurut Lyla, ia masih memiliki aset sejumlah ruko di Kudus yang nilai jualnya sekitar 8 miliar rupiah.

“Kalau ada yang meminta uang kembali, tidak apa-apa. Pokoknya kami ambil yang paling baik untuk jemaah,” ujarnya.

Kemudian saat disinggung alasannya tidak segera memberitahu calon jemaah mengenai usahanya itu, Lyla mengatakan ingin fokus menyelesaikan masalah tersebut. Handphone memang dia matikan, alasannya ketika ia membalas semua pesan masuk di handphonenya, dia takut tidak bisa fokus menyelesaikan masalah.

Lebih lanjut, untuk kepastian keberangkatan umroh, Lyla meminta waktu lebih dulu. Ia akan kembali mencoba berkomunikasi dengan pihak hotel di Arab Saudi, ketika sudah ada kejelasan, pihaknya akan memberitahu ke calon jemaah.

“Dari pihak hotel, terakhir bilangnya kalau mau reschedule bulan depan itu tidak bisa, karena bertepatan dengan bulan Ramadan, jadi maksimal (penjadwalan ulang) di awal musim setelah musim haji,” jelasnya. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.