Dua Tahun Vakum, Kirab Tebokan Digelar Kembali

Kudus, Radiosuarakudus.com- Setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19, tradisi Tebokan dengan kirab budaya di Desa Kaliputu Kecamatan Kota, digelar kembali. Acara kirab Tebokan mengambil start dari makam sesepuh desa yakni mbah Depok Soponyono ke balai desa setempat. Hadir dalam acara itu, Camat Kota Andrias Wahyu Adi Setyawan AP. Serta perwakilan dari Disbudpar Kudus dan juga unsur muspika Kota.

Menurut Kepala Desa Kaliputu, Widyo Pramono, kegiatan Tebokan ini digelar setiap tanggal 1 Muharram (Suro). Kegiatan Tebokan ini sempat vakum dua tahun akibat pandemi serta dilakukan dengan sangat sederhana dan terbatas. Hanya saja pada tahun ini, kirab Tebokan diadakan lagi mengingat antusias warga yang ingin menggelar acara terse but. Bahkan mereka rela untuk ikut “nyengkuyung” biaya kegiatan karena minimnya anggaran untuk acara ini.

“Antusias warga untuk ikut menyemarakkan acara Tebokan ini menjelang hari H sangat luar biasa mas. Padahal dana kita minim dan akan kita selenggarakan dengan sangat sederhana. Namun kita lihat bersama, bagaimana antusias warga dalam berpartisipasi bahkan mereka secara mandiri ikut membiayai kegiatan ini,” kata Widyo Pramono, Sabtu (30/7/2022).

Tahun depan kata dia, bila kondisi memang sudah benar – benar aman maka acara Tebokan akan digelar dengan lebih meriah lagi. Warga dari tiga RW dan 18 RT dalam berpartisipasi memang harus diapresiasi.

Sementara itu ketua panitia, Supriyono menambahkan dalam acara Tebokan ini terdapat lima gunungan yang berisi jajanan khas Kaliputu yakni jenang Kudus. Karena di desanya ini memang terkenal dengan pengrajin makanan khas Kudus yakni jenang.

“Ada lima gunungan yang berisi jenang kemudian setelah diberikan doa oleh sesepuh desa, diperebutkan oleh masyarakat yang hadir. Tebokan ini merupakan bentuk wujud rasa syukur dari masyarakat Desa Kaliputu yang sebagian besar adalah pengusaha jenang,” ungkap Supriyono.

Keberadaan makanan jenang ini tidak lepas dari cerita masa Kangjeng Sunan Kudus dan sesepuh desa setempat yakni mbah Depok Soponyono. Sehingga muncul nama desa Kaliputu ini. (Roy Kusuma – RSK)      

About

You may also like...

Comments are closed.