Empat Poin Penting Dalam Mewujudkan Perpustakaan Perguruan Tinggi di Era Indonesia Emas

Kudus, Radiosuarakudus.com-  Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Muria Kudus (UMK) menggelar Seminar Nasional dengan tema “Masa Depan Perpustakaan di Era Indonesia Emas” di ruang Seminar Gedung Rektorat lantai IV UMK, Senin (18/12/2023). Seminar tersebut diikuti oleh pustakawan maupun kepala perpustakaan dari perguruan tinggi di seluluh Indonesia, serta sejumlah kepala perpustakaan SMA/SMK/MA sederajat di Kabupaten Kudus.

Dalam sambutannya Rektor UMK, Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si. menyampaikan, perpustakaan UMK saat ini sudah terakreditasi A. Selain itu juga banyak terdapat fasilitas yang menarik, diantaranya waroeng perancis, serta pojok kekudusan yang baru saja di-launching awal November kemarin.

“Dengan adanya Pojok Kekudusan di perpus kami ini, diharapkan supaya semua artefak dan dokumen kesejarahan Kekudusan yang mungkin sekarang ini masih terurai bisa kami satukan menjadi kesatuan dan dapat diletakkan di pojok kekudusan ini,” tutur Rektor.

Sementara itu, salah satu narasumber dalam seminar tersebut, Kepala Perpustakaan Universitas Indonesia (UI), Mariyah, S.Sos., M.Hum menjelaskan, terdapat sejumlah peluang maupun tantangan untuk menuju “Era Indonesia Emas”.

“Mengutip Bapak Presiden Joko Widodo, terdapat tiga hal penting yang menjadi acuan dalam mewujudkan Era OIndonesia Emas 2045. Ketiga hal itu ialah, stabilitas bangsa yang harus tetap terjaga, keberlanjutan dan kesinambungan kepemimpinan, serta sumber daya menusia,” jelasnya.

Lebih lanjut, Kepala Perpustakaan UI tersebut menyebut, terdapat empat poin penting dalam mewujudkan perpustakaan perguruan tinggi di era indonesia emas. Antara lain, teknologi canggih, globalisasi pendidikan, pelatihan soft skill, serta pengelolaan data dan analisis.

“Teknologi canggih di sini berarti perpustakaan dapat memanfaatkan teknologi mutakhir seperti kecerdasan buatan, analisis data, dan platform online untuk memberikan akses informasi yang lebih cepat dan efisien kepada pemustaka,” jelasnya.

Sedangkan globalisasi Pendidikan berarti, adanya konektivitas global dapat meningkatkan keragaman koleksi perpustakaan, mendukung kerjasama internasional, dan memperkaya sumber daya pembelajaran. Kemudian, pelatihan soft skill adalah Perpustakaan dapat menjadi pusat pengembangan keterampilan, menyediakan sumber daya untuk pembelajaran sepanjang hayat dan mendukung pengembangan keterampilan seperti literasi informasi, kepemimpinan dan komunikasi.

“Terakhir, pengelolaan data dan analisis adalah Pemanfaatan data dan analisis dapat membantu perpustakaan dalam menyediakan layanan yang disesuaikan, memahami tren penggunaan, dan meningkatkan efisiensi operasional,” pungkasnya. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.