Kudus, Radiosuarakudus.com- Sekolah tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMP di Kabupaten Kudus, mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas siswa 100 persen dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, Senin (3/1/2022).
“Sesuai surat edaran tertanggal 31 Desember 2021, sekolah mulai tingkat PAUD, SD hingga SMP di Kabupaten Kudus mulai hari ini diperbolehkan menggelar pembelajaran tatap muka dengan kapasitas siswa 100 persen dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” kata Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus Zubaidi di Kudus.
Hal tersebut, kata dia, sesuai surat keputusan bersama (SKB) empat menteri dengan beberapa persyarata.
Di antaranya, soal penerapan PPKM dan capaian vaksinasi lingkungan pendidikan dan kelompok lanjut usia (lansia). Kabupaten Kudus sendiri saat ini menerapkan PPKM level 2 dengan capaian satuan pendidikan telah melakukan vaksinasi dosis 2 pada pendidik dan tenaga kependidikan sebesar 84,66 persen serta capaian vaksinasi dosis dua pada warga lansia sudah mencapai 60 persen, maka boleh menerapkan pembelajaran tatpa muka dengan kapasitas siswa 100 persen.
Untuk lama belajar, kata dia, paling lama enam jam pelajaran per hari dengan rincian setiap satu jam pelajaran untuk PAUD lamanya 30 menit, SD sekitar 35 menit dan SMP sekitar 40 menit.
“Pendidik dan tenaga kependidikan yang melaksanakan tugas pembelajaran pada pembelajaran tatap muka juga harus sudah vaksin,” ujarnya.
Hanya saja, kata dia, pihaknya belum mendapatkan laporan jumlah sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran tatap muka dengan kapasitas 100 persen.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Kudus Ahadi Setiawan mengakui mulai hari ini (3/1/2022) sudah menyelenggarakan PTM dengan kapasitas siswa 100 persen. Kegiatan pembelajarannya dimulai pukul 07.00 WIB dan siswa pulang pukul 11.30 WIB.
Sesuai surat edaran Disdikpora Kudus pelaksanaan pembelajaran dibatasi enam mata pelajaran setiap harinya, dengan durasi waktu istirahat selama 20 menit. Meskipun demikian, semua siswa tetap diminta mematuhi protokol kesehatan dengan ketat, mulai dari memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
“Semua siswa juga kami instruksikan membawa cairan disinfektan saku, sehingga sewaktu-waktu bisa digunakan,” ujarnya.
Setelah pembelajaran selesai, pihaknya juga melakukan penyemprotan ruang kelas dan tempat duduk baik di kelas maupun luar kelas dengan cairan disinfektan untuk memutus mata rantai penularan virus corona. (Roy Kusuma – RSK)
