Mahasiswa PPG Prajabatan UPGRIS Berikan Pelatihan Membuat Ecoprint

Semarang, Radiosuarakudus.com- Sejumlah mahasiswa dan mahasiswi PPG Prajabatan dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) gelombang I tahun 2023, belum lama ini melaksanakan kegiatan praktek langsung ke masyarakat. Kali ini mereka memberikan pelatihan cara membuat batik Ecoprint di panti asuhan Nurul Islam Semarang.

Kegiatan ini merupakan proyek kepemimpinan yang menginterasikan lingkungan alam dan budaya Indonesia yaitu pembuatan batik ecoprint di panti asuhan Nurul Islam Semarang. Dengan adanya pelatihan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan anak asuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan UPGRIS Gelombang 1 tahun 2023. Dalam kegiatan ini mereka mendapat bimbingan dari salah satu dosen yakni Ervina Eka Subekti, M.Pd

“Kami memilih panti asuhan sebagai sasaran pelatihan,  tujuannya sebagai pengetahuan baru dan juga wadah untuk menyalurkan keterampilan anak-anak. Harapannya ilmu dari pelatihan yang kami berikan dapat ditularkan atau diajarkan pada skala masyarakat yang lebih luas dan kedepan dapat menjadi peluang usaha untuk berwirausaha” ujar Dimas Daniel yang juga adalah ketua proyek kegiatan ini.

Sementara itu Pengasuh Panti Asuhan Nurul Islam Semarang, Umi Nur Halimah  mengaku sangat berterima kasih kepada para mahasiswa PPG yang memberikan pelatihan ini. Dengan adanya pelatihan cara membuat batik ecoprint ini, dia berharap anak – anak asuhnya dapat mengembangkan agar memiliki nilai jual tinggi. Sehingga hal ini dapat untuk memenuhi kebutuhan dan  kehidupan sehari – hari mereka kelak.

“Terimakasih kepada Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas PGRI Semarang yang telah memilih panti asuhan Nurul Islam ini sebagai tempat pelatihan pembuatan ecoprint. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi anak-anak, karena ecoprint ini merupakan suatu hal yang baru di dengar sehingga menjadi pengetahuan baru. Tentunya dapat meningkatkan kreativitas anak serta menjadi peluang usaha dimasa mendatang.” Kata Umi Nur Halimah.

Ecoprint kata Dimas Daniel, merupakan teknik mencetak dengan menggunakan tinta kain alami yang sangat sederhana namun memungkinkan untuk menciptakan motif yang unik dan autentik. Prinsip pembuatannya didasarkan pada kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media bahan tertentu.

Teknik yang digunakan kata dia, dalam pelatihan ini menggunakan Iron Blanket, dengan merendam kain dalam air tawas selama 10 menit untuk menciptakan warna agar lebih tahan lama, sedangkan daun dan bunga direndam dalam larutan cuka untuk mengoptimalkan pelepasan tannin (zat warna daun). Kemudian membentuk pola dengan daun dan bunga tersebut di atas kain lalu gulung dan ikat dengan kencang agar pola tidak bergeser, lalu kukus kain tersebut selama dua jam agar hasil lebih maksimal.

Kegiatan ini imbuh Dimas dilakukan dengan bertujuan menggali keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka, dan mengenalkan serta melestarikan batik ecoprint sebagai salah satu warisan budaya Indonesia. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.