Ribuan Pasien Kanker Banyak Terdeteksi Saat Periksa di RSUD Kudus

Kudus, Radiosuarakudus.com- Tahun lalu RSUD dr. Loekmonohadi Kudus berhasil menemukan pasien penderita kanker dan harus dirujuk ke RSUP dr. Kariadi Semarang mencapai seribuan lebih. Para pasien itu setelah dilakukan pemeriksaan penunjang ternyata memang terkena kanker. Hal itu disampaikan Direktur RSUD dr. Loekmonohadi Kudus, dr. Abdul Hakam, Selasa (7/11/2023).

“Rata – rata per bulan kami menemukan 150 pasien tersebut fix kanker setelah dilakukan pemeriksaan penunjang di RSUD Kudus. Selanjutnya kami merujuk pasien tersebut untuk melakukan kemo ke RSUP Kariadi Semarang. Terbanyak yang kami temukan adalah pasien yang menderika kanker payudara,” ujar dr. Hakam panggilan akrabnya.

Untuk bedah atau kemo bagi penderita kanker lanjut dia, memang dirujuk selain ke RSI Sultan Agung Semarang atau ke RSUP Kariadi Semarang. Karena untuk di RSUD Kudus masih belum bisa dilakukan. Sementara hingga kini penyebab pasti penyakit kanker masih belum ditemukan (Idiopatik).

“Ada kemungkinan – kemungkinan yang menjadi munculnya kanker pada tubuh seseorang. Seperti pola hidup, stres, pola makan, pola istirahat dan sebagainya. Sampai sekarang penyebab pasti penyakit kanker apakah dari faktor makanan dan minuman masih belum diketahui. Hanya saja pencetusnya seperti yang saya sebutkan tadi,” tutur dr. Hakam.

Untuk masa inkubasi penyakit kanker lanjut dia sangat bervariasi, dilihat dari ganas dan tidaknya kanker itu. Bila itu kanker ganas maka bisa mencapai 3 bulan terdeteksi. Tanda – tanda awal yang perlu menjadi perhatian untuk mengetahui itu adalah gejala penyakit kanker adalah penurunan berat badan ekstrim, ada benjolan kelenjar dileher, ketiak, payudara dan selangkangan. Lalu buang air besar (BAB) tidak terkontrol dan berdarah, kemudian buang air kecil yang susah ini juga bisa menjadi indikasi adanya gejala penyakit kanker.

“Selama ini yang banyak kami temukan adalah pasien kanker payudara dan juga kanker usus besar. Dengan rata – rata yang terkena kanker adalah usia diatas 50 tahun. Meski ada beberapa diantaranya adalah berusia diatas 30 tahun.” tandas dr. Hakam. (Roy Kusuma – RSK)  

 

About

You may also like...

Comments are closed.