RS Aisyiyah Susah Cari Perawat Baru Selama Pandemi

Kudus, Radiosuarakudus.com- Ditengah pandemi yang belum tahu kapan akan berakhir saat ini tantangan bagi rumah sakit cukup berat. Ditengah keterbatasan dana, rumah sakit dituntut selalu siap dan maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal itu diungkapkan Direktur RS Aisyiyah Kudus, dr. Hilal Ariyadi, Sabtu (3/7/2021). Selama pandemi ini pihaknya dalam ikut melayani pasien Covid-19 adalah memberikan tambahan atau penyesuaian kapasitas tempat tidur. Selain itu juga, pihaknya melakukan penambahan nakes. Karena dalam pandemi ini, cukup banyak nakesnya yang terpapar Covid-19.

“Walau kami sudah membuka lowongan kerja untuk tenaga perawat, nampaknya kami masih  kesulitan mendapatkan tenaga perawat yang baru untuk cadangan. Karena merekapun takut untuk terpapar Covid-19,” kata dr. Hilal Ariyadi.

Selain itu, tantangan yang lain adalah terkait kesiapan kelengkapan dari fasilitas mulai alat, obat– obatan, vitamin dan APD serta oxygen yang kebutuhannya tinggi. Maka dari itu, pihaknya tidak hanya menunggu tetapi juga menjemput bola sampai keluar daerah agar suplai oxygen dapat lancar.

“Saat ini dengan adanya varian baru, banyak pasien Covid-19 yang masuk mengalami saturasi yang  turun, sehingga membuat kebutuhan akan oxygen meningkat tajam,” tutur dr. Hilal.

Termasuk klaim dana Covid-19 yang belum dibayarkan oleh pemerintah sejak Oktober 2020 hingga kini sebesar Rp. 18 milyar. Yang sudah turun hanya klaim BPJS Kesehatan sebesar Rp. 3 milyar yang digunakan untuk kebutuhan operasional rumah sakit termasuk dana talangan.

Selama ini kebutuhan paling tinggi adalah untuk biaya SDM sedangkan bagi zona – zona yang  beresiko tinggi memang ada insentif khusus. Seperti ruang isolasi, ruang IGD dan juga untuk uang lemburan. Karena resiko – resiko terpapar Covid itulah yang juga mendapatkan perhatian agar memperoleh uang lemburan.

Sementara untuk mensiasati kekurangan nakes yang terpapar Covid-19, sedangkan hingga kini juga masih kesulitan mendapatkan nakes baru meski sudah membuka lowongan kerja, maka pihaknya sudah meminta bantuan mobilisasi tenaga medis dari Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, daerah ataupun jejaring rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah.

“Alhamdulillah sudah ada bantuan nakes dari Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) yang cukup membantu tugas perawat, bidan dan sebagainya. Untuk tenaga magang ada 10 orang dan jejaring rumah sakit mensupport alat. Sedang jumlah nakes yang terpapar Covid- 19 saat ini masih 10 orang yang isolasi. Dari keseluruhan 400 SDM yang ada,” ujar dr. Hilal. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.