Sendang Jodo Harus Dikembangkan

Kudus, Radiosuarakudus.com-  Sendang Jodo merupakan salah satu obyek wisata dengan mitos kental masyarakat Desa Purworejo Kecamatan Bae. Keberadaan sendang tersebut sudah ada sejak masa walisongo dalam penyebaran Islam di Kudus. Dimana dalam mitosnya, bila ada wanita dan belum memiliki pasangan mandi di Sendang Jodo tersebut akan segera mendapat pasangan. Dan mitos itu tetap terjaga hingga turun temurun sampai saat ini.

Sedangkan untuk nguri – nguri kearifan lokal di Sendang Jodo, maka setiap sepekan setelah hari raya Idul Fitri diadakanlah Kirab Kupatan Sendang Jodo untuk menarik wisatawan baik lokal maupun dari luar daerah. Seperti halnya dalam menyambut tradisi kupatan, di Sendang Jodo ini juga dilakukan Kirab Kupatan. Hadir dalam acara ini adalah Bupati Kudus, HM Hartopo serta Kepala Disbudpar Kudus, Mutrikah.

“Keberadaan Sendang Jodo ini kan sudah sangat lama. Hanya saja belum masuk menjadi desa wisata dan baru dirintis. Sendang ini mitosnya kan dulu sebagai tempat mandi para putri raja. Bahkan dari mereka ada wafat dan dimakamkan disini. Saya kira Sendang Jodo ini sangat bagus dan perlu dikembangkan agar mampu menarik wisatawan dari luar,” kata Hartopo, Sabtu (29/4/2023).

Dia juga mempersilakan bila untuk pengembangan Sendang Jodo, pemdes Purworejo dapat menganggarkan dari dana desa. Sementara itu Kepala Disbudpar, Mutrikah menambahkan kearifan lokal Sendang Jodo ini akan ditindaklanjuti dengan pembinaan – pembinaan sehingga Desa Purworejo dapat menjadi Desa Wisata.

“Sehingga nantinya masyarakat Desa Purworejo dapat siap untuk berpartisipasi dan bila diajak rembugan terkait Desa Wisata dapat nyambung. Bila tidak disosialisasikan terlebih dahulu, belum tentu mereka mau. Karena persyaratan untuk menjadi Desa Wisata ada 24 item yang harus dipenuhi,” kata Mutrikah.

Yang terpenting masyarakat harus memiliki rasa memiliki Sendang Jodo terlebih dahulu baru berpikir menjadikan Desa Purworejo sebagia Desa Wisata. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.