Kudus, Radiosuarakudus.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus beberapa waktu lalu mendapat permintaan vaksinasi Pfizer dosis 2 dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Namun, permintaan tersebut belum bisa dipenuhi lantaran DKK Kudus tidak memiliki stok vaksin jenis tersebut.
Kasi Surveilens dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Aniq Fuad mengatakan beberapa waktu lalu dirinya didatangi empat TKI asal Arab Saudi dan Malaysia. Mereka datang ke DKK Kudus untuk minta divaksinasi covid dosis 2 dengan jenis vaksin Pfizer.
“Empat TKI ini waktu di luar negeri sudah mendapatkan vaksin dosis 1 jenis Pfizer. Beberapa waktu lalu mereka pulang ke Kudus dan minta vaksin dosis 2 ke kami,” jelasnya, Selasa (10/8/2021)
“Karena di sini tidak ada vaksin jenis tersebut. Makanya kami tidak bisa melakukan penyuntikan dosis 2,” sambungnya.
TKI tersebut sempat meminta untuk disuntik vaksin covid jenis Astrazeneca untuk dosis 2. Hanya saja, permohonan tersebut tidak dikabulkan DKK Kudus. Mengingat dalam pedoman vaksinasi covid Kementerian Kesehatan RI, penyuntikan vaksin dosis 1 dan 2 harus menggunakan jenis vaksin yang sama.
“Dia bilang teman-temannya dari kota lain yang mengalami hal serupa, bisa disuntik Astrazeneca. Tapi itu kan ceritanya, entah benar atau tidak. Kalau dari kami tidak bisa, karena di pedoman jenis vaksinnya harus sama,” tegas dia.
Lebih lanjut, Aniq menuturkan hingga kini vaksin jenis Pfizer belum masuk ke Kudus. Untuk jenis vaksin yang masuk ke Kudus adalah Sinovac, Astrazeneca, Shinopharm dan Moderna.
Diketahui pada tanggal 2 Agustus 2021, Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus menerima 19.300 vaksin dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Vaksin tersebut terdiri dari beberapa jenis, yakni Moderna 3.300 dosis, Sinopharm 100 dosis, Astrazeneca 15.000 dosis dan Sinovac 1.000 dosis.
Dan pada Jumat, 6 Agustus 2021 Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus kembali menerima 7.000 dosis vaksin Astrazeneca dari Dinas Kesehatan Provinsi Jateng. Vaksin-vaksin ini telah disalurkan ke fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan vaksinasi covid. (Roy Kusuma – RSK)
