Upaya Perluasan Skrining Riwayat Kesehatan, BPJS Kesehatan Ajak FKTP Percontohan

Kudus, Radiosuarakudus.com- BPJS Kesehatan terus berusaha meningkatkan pelayanannya melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Salah satu upayanya adalah dengan menjalankan skrining riwayat kesehatan yang bisa dilakukan secara mandiri. BPJS Kesehatan Cabang Kudus mengajak 58 mitra kerja Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dari 3 kabupaten wilayah kerja, Kabupaten Kudus, Jepara dan Grobogan untuk menjalankan mandatory skrining riwayat kesehatan. Jumat (26/5/2023) kemarin.

PPS Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kudus, Titis Wiarti, menyampaikan bahwa program JKN tidak hanya menjalankan program kuratif, didalamnya juga terdapat program promotif dan preventif yang sama pentingnya dengan upaya kuratif. Skrining riwayat kesehatan menjadi program promotif preventif yang tahun ini fokus untuk ditingkatkan.

“Upaya peningkatan layanan kesehatan bagi peserta JKN selalu kita lakukan. Salah satunya adalah dengan mengajak fasilitas kesehatan mitra kerja kita untuk melakukan skrining riwayat kesehatan bagi peserta JKN yang berkunjung. Skrining ini adalah langkah awal untuk mengetahui faktor risiko kesehatan tubuh seseorang” jelas Titis.

Titis menambahkan FKTP yang diundang adalah sebagai percontohan dalam pelaksanaan mandatory skrining riwayat kesehatan kepada peserta JKN. Mandatory ini bersifat wajib, dimana apabila peserta belum mengisi skrining riwayat kesehatan maka pada saat nomor identitas peserta diinputkan pendaftaran pelayanan di aplikasi PCare FKTP, muncul notifikasi untuk pengisian skrining dan wajib diisi terlebih dahulu sebelum melanjutkan proses pendaftaran.

Optimalisasi perluasan ini dilakukan bersama FKTP dengan mengedukasi peserta yang berkunjung untuk melakukan pengisian skrining riwayat kesehatan, menyampaikan informasi pengisian skrining riwayat kesehatan melalui link/barkode QR (secara WA/WA blast/ke grup peserta), meletakkan banner/poster skrining riwayat kesehatan yang memuat link/barkode QR ditempat yang mudah diakses peserta, menyediakan Pojok Skrining & Duta Skrining, menyediakan kuesioner skrining riwayat kesehatan manual dan mengentrykan pada PCare serta melibatkan seluruh jajaran FKTP untuk menginformasikan skrining pada peserta.

“Dengan skrining riwayat kesehatan, FKTP juga dapat melakukan profiling penyakit peserta terdaftarnya sehingga dapat membantu dalam melakukan tata laksana penyakit sedini mungkin kepada peserta. Hal ini sesuai dengan peran FKTP sebagai gatekeeper dan care coordinator dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan bagi peserta” ujar Titis.

Perlu diketahui bahwa pelayanan promotif preventif peserta JKN dibagi menjadi 3 kategori yaitu sehat, beresiko dan sakit. Peserta dengan kategori sehat atau risiko rendah dilakukan primary prevention, salah satunya melalui skrining riwayat kesehatan. Bagi peserta dengan kategori beresiko (sedang / tinggi) dilakukan secondary prevention dengan skrining kesehatan sekunder yang dapat dilakukan di FKTP. Sedangkan peserta dengan kategori sakit dilakukan tertiary prevention melalui kegiatan prolanis dan PRB.

“Program skrining riwayat kesehatan ini telah dilaksanakan sejak tahun 2015, dan selalu meningkat sepanjang tahun karena sangat membantu peserta mengetahui potensi risiko penyakit kronis, meliputi Diabetes Mellitus, Hipertensi, Ginjal Kronik dan Jantung Koroner, sedini mungkin sehingga dapat dicegah agar tidak terjadi penyakit” jelas Titis.

Berdasarkan hasil evaluasi tahun 2022, dari 15, 5 juta peserta JKN yang melakukan skrining riwayat kesehatan, terdapat 10% memiliki potensi risiko hipertensi, 4% risiko jantung koroner, 2% risiko ginjal kronik dan 2% risiko diabetes melitus.

Harapannya Peserta JKN dapat mengetahui potensi risiko penyakit kronis dirinya, dapat membuka akses peserta untuk mendapatkan pelayanan kesehatan JKN, khususnya bagi peserta yang belum pernah memanfaatkan layanan JKN di FKTP/FKRTL. Sehingga akan berdampak pada peningkatan kepuasan peserta. Program promotive preventif akan optimal apabila ada kolaborasi dan dukungan seluruh mitra BPJS Kesehatan.

Salah satu peserta kegiatan dr Anwar dari Klinik Anugrah Hexa Kudus, menyampaikan dukungan program yang dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan untuk membantu skrining bagi peserta JKN yang berkunjung periksa.

“Persiapan sarana dan prasarana serta pegawai klinik sebagai pendamping, akan diupayakan agar dalam pelaksanaannya nanti tidak mengganggu antrian sehingga peserta tidak menunggu lama karena harus skrining dulu” jelas Anwar.

Harapanya dalam pelaksanaan tidak mengalami kendala sehingga bisa mengupayakan sesuai dengan target yang disampaikan dan bisa cepat terpenuhi. Dukungan dan kerjasama dengan BPJS Kesehatan dan seluruh staf pegawai klinik akan mendukung capaian tersebut.

“Kegiatan ini bagus dan membuat peserta memahami kondisi kesehatannya setelah membaca hasil skrining” pungkasnya.

Sebagai informasi bahwa, skrining riwayat kesehatan dilakukan sekali dalam setahun bagi peserta JKN dengan usia lebih dari atau sama dengan 15 tahun dan dapat dilakukan dengan sangat mudah melalui Aplikasi Mobile JKN di fitur/menu Skrining Riwayat Kesehatan, Website BPJS Kesehatan, Chat Asisstant BPJS Kesehatan (CHIKA) maupun dilakukan langsung saat peserta berkunjung langsung ke FKTP. (Roy Kusuma – RSK)

 

 

About

You may also like...

Comments are closed.