Ratusan Siswa – Siswi SMK Duta Karya Gelar Sholat Gaib Dan Doa Bersama

Kudus, Radiosuarakudus.com- Kejadian kerusuhan yang menewaskan ratusan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan Malang, Jatim Sabtu (1/10/2022) malam membuat semua pihak prihatin dan berduka. Ini menjadi preseden buruk bagi persepakbolaan Indonesia. Ditengah naiknya prestasi sepak bola nasional dikancah internasional, ternoda oleh kasus tewasnya ratusan suporter Aremania dan ratusan lainnya luka – luka.  Untuk mendoakan arwah para suporter yang tewas dan untuk kesembuhan yang mengalami luka – luka, SMK Duta Karya Kudus menggelar salat gaib dan doa bersama . Kegiatan itu sebagai bentuk belasungkawa tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.

Ratusan siswa-siswi SMK Duta Karya Kudus melaksanakan salat gaib dan doa bersama. Kegiatan tersebut digelar di halaman gedung timur SMK Duta Karya.

“Hari ini kami ikut berdukacita terhadap korban tragedi Kanjuruhan Malang dengan melaksanakan salat gaib dan tabur bunga. Ada sekitar 600 siswa yang ikut serta,” kata Kepala SMK Duta Karya, Muhammad Thoat, Kamis (6/10/2022).

Menurut Thoat, pihaknya ingin menunjukkan rasa simpati kepada para korban. Dia juga mengimbau agar menjadi suporter yang tertib dan mentaati aturan.

“Di sini kami melaksanakan kewajiban kami sebagai sesama muslim yang harus saling mendoakan,” sambungnya.

Muhammad Thoat menambahkan, terkait salat gaib dan doa bersama pihaknya mengaku tidak ada persiapan. Semuanya dilaksanakan secara spontan.

“Tidak ada persiapan, kemarin siang spontan ingin melaksanakan kemudian dijalankan hari ini oleh siswa dan didukung humas,” terangnya.

Dia berharap korban yang meninggal di Stadion Kanjuruhan Malang mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Dia juga berharap korban diterima di disi Allah SWT.

Sementara itu, salah seorang siswa jurusan farmasi kelas XI, Mutya Estuning Probosiwi mengatakan keikutsertaannya melaksanakan salat gaib dan doa bersama sebagai bentuk duka cita. Dia bersimpati dan berharap hal ini tidak terjadi lagi

“Semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi dan menjadi yang terakhir sekaligus sebagai pembelajaran,” imbuhnya. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.