Pasokan Migor Curah Sudah Mulai Normal

Kudus, Radiosuarakudus.com- Sejumlah pedagang di pasar tradisional di Kudus, mengalami kesulitan mendapatkan pasokan minyak goreng curah, sedangkan permintaan masyarakat masih cukup tinggi karena harganya lebih murah dibandingkan kemasan.
“Saya sudah mencari minyak goreng curah ke sejumlah tempat pada Sabtu (28/5/2022), namun para penyalur memasang tulisan minyak goreng habis. Namun kemarin (31/5/2022) baru dapat minyak goreng mas,” kata Aslihah, salah satu pedagang sembilan bahan bahan pokok (sembako) di Pasar Bitingan, Rabu (1/6/2022).
Padahal, kata dia, minyak goreng curah masih sangat dibutuhkan masyarakat, terutama yang memiliki usaha warung makan maupun penjual gorengan karena harganya hanya Rp.17.000 per kilogramnya sehingga lebih murah dibandingkan minyak kemasan yang mencapai Rp. 22.000 per liter.
Ia mengakui setiap hari bisa menjual 70 kg minyak goreng curah karena pelanggannya didominasi pemilik warung makan.
Jika harus beralih membeli minyak goreng, kata dia, pelanggannya tidak berani karena biaya produksinya semakin membengkak, belum lagi sejumlah harga kebutuhan masyarakat juga mulai naik, seperti bawang merah, cabai, telur hingga mi.
Beruntung dirinya masih bisa mendapatkan 30 kg minyak goreng curah hasil membujuk temannya, meskipun dibeli dengan harga Rp. 16.000/kg atau lebih tinggi dari harga jual eceran tertinggi (HET) sebesar Rp. 14.000/liter atau Rp.15.500/kg.
Tutik, pedagang sembako lainnya juga mengakui hal yang sama kesulitan mendapatkan minyak goreng curah.
“Saya sendiri juga membutuhkan untuk usaha jualan bawang goreng karena jika menggunakan minyak goreng kemasan, harga jual bawang gorengnya kalah bersaing dengan lainnya,” ujarnya.
Agen minyak goreng curah dari Toko Melati di Jalan HOS Cokroaminoto, Aswin mengatakan dirinya kemarin (31/5/2022) mendapatkan pasokan 20 drum yang berisi 120 kg minyak goreng curah. “Datang pasokan pukul 10 an mas, tapi jam 11.30 an sudah habis. Memang tidak saya batasi, berapapun yang beli tetap saya layani. Dengan harga Rp. 15.000/kg,” kata Aswin, Rabu (1/5/2022).
Alasan terlambatnya pasokan kata dia, karena pompa milik distributor dari Semarang mengalami kerusakan. Entah karena akibat banjir atau sebab lain, dia mengaku tidak tahu. (Roy Kusuma – RSK)

About

You may also like...

Comments are closed.